Mungkin ini adalah landasan paling dingin didunia. Bagaimana tidak, sperti namanya, landasan ini diukir di es laut dari Ross Island setiap tahun. Dengan panjang mencapai 2,5 mil, landasan ini beroperasi sebagian besar pada musim panas di Antartika.
Karena landasan ini terbuat dari es yang mungkin saja bisa pecah, pastinya pilot harus ekstra berani untuk bisa mendarat dengan mulus. Sang pilot harus menghindari mendarat terlalu berat dan roda tidak boleh tenggelam lebi dari 10 inci ke dalam es. Itulah sebabnya pesawat harus dipantau secara ketat untuk memastikan hal tersebut.
5. Princess Juliana International Airport, St Maarten, Karibia
Jika anda ingin bersantai ria atau memanjakan pikiran dengan berjemur dipantai, mungkin jangan memilih pantai Maho, St Maarten, Karibia. Sebab anda pasti akan sangat terganggu dengan lalu lalang pesawat-pesawat besar. Ya, Bandara Internasional Putri Juliana sangat dekat sekali dengan pantai Maho.
Sang pilot harus melewati atas air Pantai ini dan harus membuat instrumen pemeriksaan teratur untuk memastikan terjaganya ketinggian yang sesuai. Sebab jika pesawat terlalu rendah, akan sangat berbahaya bagi pengunjung pantai dan rumah-rumah penduduk, namun jika terlalu tinggi pendaratan akan gagal. Pasalnya, jarak antara laut dengan badan pesawat begitu dekat. Lepas landas akan memaksa pilot membelok tajam ke kanan dan memutar untuk menghindari gunung di ujung landasan.
6. Bandara Tenzing-Hillary, Lukla, Nepal
Bandara Tenzing-Hillary khusus dibangun untuk para pendaki Gunung Everest. Di Bandara ini penerbangan hanya bole dilakukan pada siang hari dengan ketetentuan cuaca cerah. Namun jika angin berembus kencang dan langit cenderung berawan, bandara akan ditutup untuk segala penerbangan.
Dengan panjang landasan hanya 460 meter dan lebar 20 meter, tidak ada kesempatan bagi pilot untuk melakukan kesalahan saat lepas landas atau mendarat. Sebab landasan mengalami kemiringan di ujungnya dan langsung ke arah lembah. Karena ekstremnya, sejak 1973 hingga 2010 telah terjadi sembilan kecelakaan pesawat di bandara tersebut.
7. Bandara Funchal, Madeira
Bandara Funchal dikenal sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia. Hal ini mengingat landasan yang dimiliki Funchal sangat pendek dan posisinya dekat dengan tebing. Pada tahun 1980, pesawat Boeing 727 jatuh di ujung landasan saat akan mendarat. Akibatnya, sebanyak 131 penumpang tewas. Semenjak kejadian tersebut, landasan pacu diperpanjang di atas laut dengan 150 tiang beton untuk menopangnya.
Meskipun landasan tidak lagi pendek, namun posisinya yang berdekatan dengan pegunungan dan laut tetap saja menimbulkan masalah, yakni terkait turbulensi ekstrem dan kondisi cuaca buruk. Kondisi itu memberikan masalah bagi pilot, bahkan pilot yang paling berpengalaman, saat lepas landas atau mendarat.
8. Bandara Barra, Skotlandia
Jika pada umumnya landasan pesawat itu kering dan jauh dari genangan air, namun tidak dengan satu ini. Selain landasan pacunya yang pendek, Bandar Udara Barra juga menggunakan pantai sebagai tempat pendaratan dan lepas landas. Bahkan tiga landasan pacu yang dimiliki Barra hanya ditandai dengan tiang-tiang kayu.
Landasan ini ditutup pada malam hari, disebabkan adanya air laut yang pasang. Karena itu landasan Barra hanya bisa digunakan pada penerbangan yang terjadwal dan tidak untuk malam hari.
9. Bandara Courchevel, Prancis, Pegunungan Alpen
Hanya pilot bersertifikat yang diizinkan mendarat atau lepas landas di bandara yang berada di wilayah Saint-Bon-Tarentaise, Pegunungan Alpen, Prancis ini. Mengingat keberadaanya di daerah pegunungan, membuatnya masuk dalam kategori bandara paling berbahaya. Apalagi Courchevel memiliki kemiringan sekitar 18,5 derajat, bentuk landasan yang pendek dan curam.
Aktor Pierce Brosnan dalam film Tommorow Never Dies, pernah melakukan pendaratan di bandara ini. Namun seperti pilot lainnya, dia harus melakukan pelatihan dan mendapat sertifikat sebelum diizinkan mendarat di Bandara Courchevel.
10. Bandara Kai Tak, Hong Kong
Hingga tahun 1998, Kai Tak adalah bandara utama Hong Kong yang saat itu menangani hampir 30 juta penumpang per tahun pada 1996. Selama itu pula 12 kecelakaan udara telah terjadi di bandara ini dengan menewaskan 270 penumpang. Insiden mematikan adalah ketika menimpa pesawat Hercules milik Marinis AS yang terjun ke pelabuhan saat lepas landas pada tahun 1965, dengan menewaskan 59 penumpang.
Landasan pacu ini berada di utara Teluk Kowloon, Kowloon, Hong Kong dengan dikelilingi pegunungan. Pendaratan di Bandara Kai Tak semakin sulit karena harus melewati daerah permukiman, sehingga pilot harus melakukan manuver sulit sebelum pesawat menyentuh daratan. Karena kerap terjadi kecelakaan fatal, Bandara Kai Tak akhirnya ditutup pada 1998.